Aku tahu,
Rindumu bukan untukku, tak pernah untukku.
Rindumu bukan untukku, tak pernah untukku.
Jika mereka dapat bicara,
akan mereka katakan bahwa bukan aku yang kau cari diantara kepulan asap).
Dan tetap saja,
Kata-katamu selalu terngiang, senyummu selalu di sana, kemanapun aku berpaling
seperti gerimis pagi hari yang begitu manis dan menyejukkan.
Sepotong hati jatuh seperti daun kering musim gugur
karena resahmu tak pernah untukku.)
Rinduku untukmu begitu kelabu,
Namun kucipratkan warna, dan berpura-pura melukis pelangi.
2 comments:
aaah....cinta, dari dulu selau begitu, deritanya tiada akhir -Pat Kai, Kera Sakti-
yah ampun...
kalo sarjana cinta aja udah kasih komen kayak gini, gw pasrah aja deh... :P
Post a Comment